Tuesday, January 17, 2023

ANALISIS PERBEDAAN ANALISA HARGA SATUAN ITEM PEKERJAAN PADA RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PELAKSANAAN

 

ANALISIS PERBEDAAN ANALISA HARGA SATUAN ITEM PEKERJAAN PADA RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PELAKSANAAN

(Studi Kasus : Proyek Preservasi Jalan Lingkar Kota Baturaja)

 

LIKA ANDRIATI

Email : likaandriati@gmail.com

 

Abstrak: Penelitian ini mengenai perbedaan analisa harga satuan item pekerjaan pada rencana anggaran biaya dan pelaksanaan akibat terjadinya perubahan koefisien berdasarkan produksi tenaga kerja dan peralatan dalam pelaksanaan. Pengamatan ini dilakukan untuk 5 item pekerjaan pada Proyek Preservasi Jalan Lingkar Kota Baturaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan koefisien tenaga kerja dan peralatan dan mengetahui perbedaan analisa harga satuan item pekerjaan rencana anggaran biaya dan pelaksanaan akibat terjadinya perubahan koefisien berdasarkan produksi tenaga kerja dan peralatan dalam pelaksanaan. Data yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan yaitu waktu kerja efektif di lapangan, jumlah tenaga kerja dan peralatan, hasil kerja tenaga kerja dan alat selama waktu yang diamati dan data sekunder yang diperoleh dari Pekerjaan dilapanganyaitu analisa harga satuan item pekerjaan dan koefisien tenaga kerja dan peralatan. Hasil analisa koefisien tenaga kerja di pelaksanaan dan koefisien tenaga kerja yang diestimasi dalam RAB memiliki perbedaan. Perbedaan yang terjadi pada koefisien menyebabkan terjadinya juga perbedaan pada analisa harga satuan. Perbedaan analisa harga satuan antara RAB dan pelaksanaan menyebabkan terjadinya perubahan keuntungan.

 

Kata Kunci : Rencana Anggaran Biaya, Rencana Anggaran Pelaksanaan, Analisa Harga Satuan, Koefisien, Produksi

 

 

Abstract : This research concerns the differences in the analysis of the unit price of work items on the budget plan and implementation due to changes in the coefficient based on labor production and equipment in implementation. This observation was carried out for 5 work items in the Baturaja City Ring Road Preservation Project. The purpose of this research is to find out the differences in the coefficients of labor and equipment and to know the differences in the analysis of the unit price of work items, budget plans and implementation due to changes in the coefficients based on the production of labor and equipment in implementation. The data needed to complete this research are primary data obtained from direct observations in the field, namely effective working time in the field, the number of workers and equipment, the work results of labor and tools during the observed time and secondary data obtained from field work, namely price analysis. units of work items and labor and equipment coefficients. The results of the analysis of the labor coefficient in implementation and the labor coefficient estimated in the RAB have differences. Differences that occur in the coefficients also cause differences in unit price analysis. The difference in unit price analysis between the RAB and the implementation causes changes in profits.

Keywords: Cost Budget Plan, Implementation Budget Plan, Unit Price Analysis, Coefficient, Production



1. PENDAHULUAN

Uang atau biaya proyek merupakan sumber daya yang paling utama dalam suatu


kegiatan proyek. Semua kegiatan proyek baik bangunan gedung, jalan, jembatan dan bangunan air pasti berhubungan dengan biaya. Analisa anggaran biaya suatu proyek


harus dibuat lebih dulu sebelum proyek tersebut dilaksanakan. Untuk menyusun analisa anggaran biaya suatu proyek harus dilakukan kegiatan penelitian produktivitas pekerjaan di lapangan dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan suatu pembangunan (Murtono, 2016). Dalam menyusun suatu analisa anggaran biaya suatu proyek yang baru, seorang estimator harus membangun beberapa  asumsi berdasarkan pengalamannya. Sementara itu, setiap proyek mempunyai situasi dan kondisi yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan biaya antara analisa anggaran biaya dengan kenyataan di lapangan. Situasi dan kondisi yang berbeda menyebabkan terjadinya perubahan pada produksi. Produksi merupakan variabel utama untuk mendapatkan koefisien. Dan koefisien jika dikalikan dengan harga satuan maka akan diperoleh biaya sumber daya. Penjumlahan dari biaya sumber daya adalah analisa harga satuan.

Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan analisis untuk mengetahui seberapa besar situasi dan kondisi berpengaruh terhadap perbedaan koefisien dan analisa harga satuan.

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1.         Untuk mengetahui perbedaan koefisien tenaga kerja dan peralatan antara rencana anggaran biaya dan pelaksanaan berdasarkan produksi tenaga kerja dan peralatan dalam pelaksanaan.

2.      Untuk mengetahui perbedaan analisa harga satuan item pekerjaan rencana anggaran biaya dan pelaksanaan akibat terjadinya perubahan koefisien berdasarkan produksi tenaga kerja dan peralatan dalam pelaksanaan.

 

 

2. METODE PENELITIAN 

Obyek Penelitian

Penelitian dilakukan pada proyek Preservasi Jalan Lingkar Kota Baturaja.


Bentuk Data

Data- data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah :

1.      Data sekunder

Data sekunder berupa data yang diperoleh dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, yang terdiri dari :

a.         Analisa harga satuan item pekerjaan

b.        Koefisien tenaga kerja dan peralatan

2.        Data primer

Data primer berupa data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, data yang diperoleh dari lapangan berupa :

a.         Waktu kerja efektif di lapangan

b.        Jumlah tenaga kerja dan peralatan

c.         Hasil kerja tenaga kerja dan alat selama waktu yang diamati

Data –data primer seperti waktu kerja efektif dan hasil kerja tenaga kerja dan alat digunakan untuk mengetahui produksi dari tenaga kerja dan peralatan di Lapangan. Produksi merupakan salah satu variabel penting untuk mengetahui koefisien. Untuk tenaga kerja selain produksi, menghitung koefisien juga diperlukan jumlah tenaga kerja. Produksi dan koefisien memiliki hubungan yang berbanding terbalik dimana jika produksi besar maka koefisien akan kecil dan jika produksi kecil maka koefisien akan besar. Setelah mengetahui koefisien di lapangan maka akan dilakukan perbandingan untuk mengetahui persentase perbedaan koefisien RAB dan pelaksanaan.

Perbedaan yang terjadi pada koefisien menyebabkan terjadinya juga perbedaan pada analisa harga satuan. Koefisien jika dikalikan dengan harga satuan akan diperoleh biaya tenaga kerja dan biaya peralatan. Penjumlahan dari biaya tenaga kerja dan peralatan (ditambah dengan biaya material) disebut dengan analisa harga satuan. Setelah mengetahui analisa harga satuan di lapangan maka akan dilakukan perbandingan untuk mengetahui persentase perbedaan analisa harga satuan RAB dan pelaksanaan.

Perbedaan yang terjadi pada analisa harga satuan menyebabkan terjadinya perubahan keuntungan. Perubahan keuntungan maksudnya terjadi keuntungan yang bertambah, keuntungan yang berkurang,


bahkan kerugian. Keuntungan bertambah terjadi apabila biaya langsung (biaya sumber daya) analisa harga satuan item pekerjaan dalam pelaksanaan lebih kecil dari biaya langsung analisa harga satuan dalam RAB. Keuntungan berkurang terjadi apabila biaya langsung (biaya sumber daya) analisa harga satuan item pekerjaan dalam pelaksanaan lebih besar dari biaya langsung analisa harga satuan dalam RAB, tetapi selisih biaya langsung analisa lapangan dan RAB lebih kecil dari keuntungan (overhead dan profit) RAB. Kerugian akan terjadi jika analisa


harga satuan dalam pelaksanaan lebih besar dari analisa harga satuan dalam RAB dan selisih biaya langsung analisa lapangan dan RAB lebih besar dari keuntungan (overhead dan profit) RAB.

 

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN  

Koefisien Tenaga kerja

Rangkuman persentase perbedaan koefisien tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut.


 

Tabel 1. Persentase Perbedaan Koefisien Tenaga Kerja Masing-Masing Item Pekerjaan

 

No

 

Item Pekerjaan

Unsur Tenaga Kerja

Koefisien RAB (jam)

Koefisien Lapangan (jam)

Perbedaan koefisen

Persentase(

%)

a

b

c

d

e

f=d-e

g=(f/d)*10 0

 

 

1

 

Galian untuk selokan drainase dan saluran air

Pekerja

0,2591

-

0,2591

100,00

Mandor

0,0648

0,0185

0,0463

71,48

Total

171,48

Rata-rata

85,74

 

 

 

2

 

 

Pasangan batu dengan mortar

Pekerja

4,7619

1,3922

3,3697

70,76

Tukang

1,4286

1,6613

-0,2327

-16,29

Mandor

0,4762

0,8970

-0,4208

-46,91

Total

7,57

Rata-rata

2,52

 

 

3

 

 

Galian batu

Pekerja

0,5333

-

0,5333

100,00

Mandor

0,0667

0,0319

0,0348

52,14

Total

152,14

Rata-rata

76,07

 

4

 

Lapis pondasi agregat kelas A

Pekerja

0,0988

-

0,0988

100,00

Mandor

0,0099

0,0319

-0,0220

-68,99

Total

31,01

 

 

Rata-rata

15,51

5

Pasangan batu

Pekerja

2,8571

1,8638

0,9933

34,76


 

 

 

Tukang

0,7143

3,1064

-2,3921

-77,01

Mandor

0,3571

0,6213

-0,2642

-42,52

Total

-84,76

Rata-rata

-28,25

 

 

 


Perbedaan produksi tenaga kerja disebabkan oleh tenaga kerja yang sering terlambat memulai pekerjaan, banyak waktu yang digunakan untuk beristirahat, dan adanya waktu tunggu untuk tenaga kerja yang bekerja bersama-sama dengan alat, misalnya concrete mixer. Concrete mixer sering mengalami kerusakan sehingga produksi yang dihasilkan tenaga kerja menurun. Persentase perbedaan pekerja untuk


item pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, galian batu, dan lapis pondasi agregat kelas A

 

Koefisien Peralatan

Rangkuman persentase perbedaan koefisien peralatan dapat dilihat pada tabel berikut.


 

Tabel 2. Persentase Perbedaan Koefisien Peralatan Masing-Masing Item Pekerjaan

 

No

 

Item Pekerjaan

 

Unsur Peralatan

Koefisien RAB

(jam)

Koefisien

Lapangan (jam)

Perbedaan Koefisien

Persentase (%)

a

b

c

d

e

f=d-e

g=(f/d)*100%

 

1

 

Galian untuk selokan drainase dan saluran air

Excavator

0,0324

0,0185

0,0139

42,96

Dumptruck

0,0996

0,1488

-0,0492

-49,40

Total

-6,44

Rata-rata

-3,22

 

2

 

Pasangan batu dengan mortar

Concrete mixer

0,4762

0,1242

0,3520

73,92

Water tanker

0,0402

0,3302

-0,2900

-87,82

Total

-13,90

Rata-rata

-4,63

 

 

3

 

 

Galian batu

Excavator breaker

0,1334

0,0383

0,0951

71,26

Excavator

0,0667

0,0130

0,0537

80,52

Dumptruck

0,1964

0,1990

-0,0026

-1,32

Total

150,45

Rata-rata

75,23

 

 

 

4

 

 

Lapis pondasi agregat kelas A

Wheel loader

0,026

0,0130

0,0130

50,09

Dumptruck

0,8666

0,1766

0,6900

79,63

Motor grader

0,0043

0,0340

-0,0297

-87,34

Vibrator roller

0,0099

0,0122

-0,0023

-18,68

Water tanker

0,0141

0,2274

-0,2133

-93,80

Total

-70,11

Rata-rata

-14,02

 

5

 

Pasangan batu

Concrete mixer

0,3571

0,0834

0,2737

76,66

Water tanker

0,0402

0,3413

-0,3011

-88,22

Total

-11,56

Rata-rata

-5,78


Perbedaan produksi peralatan disebabkan oleh alat yang sering mengalami kerusakan karena sudah usang, terjadinya kegiatan menunggu misalnya antara dumptruck dan excavator, dan kemampuan operator mengendalikan peralatan. Tempat


pengambilan dan pembuangan material yang jauh dari lokasi proyek juga menyebabkan waktu siklus alat besar sehingga produksi yang dihasilkan peralatan (dumptruck dan water tanker) kecil.


 

Analisa Harga Satuan


Tabel 3. Persentase Perbedaan Analisa Harga Satuan Item Pekerjaan

 

No

 

Item Pekerjaan

Sat uan

Biaya Langsung

RAB (Rp.)

Biaya Langsung

Lapangan (Rp.)

 

Selisih (Rp.)

 

Persentase

a

b

c

d

e

f=e-d

g=(f/d)*100%

1

Galian untuk selokan drainase dan saluran air

m3

61.082,66

65.707,27

-4.624,61

-7,57

2

Pasangan batu dengan

mortar

m3

756.487,29

861.198,76

-104.711,47

-13,84

3

Galian batu

m3

169.286,08

89.796,43

79.489,65

46,96

4

Lapis pondasi agregat kelas A

m3

617.429,75

449.278,85

168.150,90

27,23

5

Pasangan batu

m3

762.916,85

847.264,06

-84.347,21

-11,06


 

Besar kecilnya perubahan yang terjadi pada koefisien menyebabkan terjadinya perbedaan pada analisa harga satuan. Koefisien dan analisa harga satuan memiliki hubungan yang berbanding lurus dimana jika koefisien kecil maka analisa harga satuan berkurang, dan jika koefisien besar maka analisa harga satuan bertambah. Perbedaan analisa harga satuan yang diestimasi dalam RAB dengan di pelaksanaan yang bertanda


negatif (-) menunjukkan bahwa estimasi analisa harga satuan di RAB lebih kecil dari pelaksanaan, begitupun sebaliknya yang bertanda positif (+) menunjukkan bahwa estimasi analisa harga satuan di RAB lebih besar dari pelaksanaan. Untuk menghitung perbedaan analisa harga satuan menggunakan perbedaan biaya langsung karena overhead dan profit yang ada pada RAB kontrak adalah sesuatu yang sifatnya tetap dan tidak dapat dirubah.


 

Perubahan Keuntungan Analisa Harga Satuan Item Pekerjaan

Tabel 4. Persentase Perbedaan Biaya Langsung RAB dan Biaya Langsung Lapangan

 

N

o

 

Item Pekerjaan

 

Sat uan

Biaya Langsung (Rp.)

Biaya Langsung

Lapangan (Rp.)

 

Selisih (Rp.)

 

Persentase

a

B

c

d

e

f=d-e

g=(f/d)*10

0%

 

1

Galian untuk selokan drainase dan saluran air

 

m3

 

61.082,66

 

65.707,27

 

-4.624,61

 

-7,57

 

2

Pasangan batu dengan mortar

 

m3

 

756.487,29

 

861.198,76

- 104.711,4

7

 

-13,84

3

Galian batu

m3

169.286,08

89.796,43

79.489,65

46,96

4

Lapis pondasi

m3

617.429,75

449.278,85

168.150,9

27,23


 

 

agregat kelas A

 

 

 

0

 

5

Pasangan batu

m3

762.916,85

847.264,06

-

84.347,21

-11,06

 


Item pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air mengalami keuntungan yang berkurang karena biaya langsung lapangan lebih besar dari biaya langsung RAB, tetapi selisih biaya langsung lebih kecil dari overhead dan profit RAB. Item pekerjaan galian batu dan item pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A mengalami keuntungan bertambah karena biaya langsung lapangan lebih kecil dari biaya langsung RAB. Sedangkan item pekerjaan pasangan batu dengan mortar dan item pekerjaan pasangan batu mengalami kerugian karena biaya langsung lapangan lebih besar dari biaya langsung RAB dan selisih biaya langsung lapangan dikurangi biaya langsung RAB lebih besar dari overhead dan profit RAB.

 

 

4.  KESIMPULAN

 

Dari uraian hasil analisa dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1.             Koefisien tenaga kerja dan peralatan

a.         Koefisien tenaga kerja

Dari uraian hasil analisa dan pembahasan diketahui bahwa, koefisien tenaga kerja di pelaksanaan dan koefisien tenaga kerja yang diestimasi dalam RAB memiliki perbedaan. Persentase perbedaan koefisien tenaga kerja item pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air adalah 85,74%, item pekerjaan pasangan batu dengan mortar sebesar 2,52%, item pekerjaan galian batu sebesar 76,07%, item pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebesar 15,51%, dan item pekerjaan pasangan batu sebesar -28,25%.


b.        Koefisien peralatan

Dari uraian hasil analisa dan pembahasan diketahui bahwa, koefisien peralatan di pelaksanaan dan koefisien peralatan yang diestimasi dalam RAB memiliki perbedaan. Persentase perbedaan koefisien peralatan item pekerjaan galian untuk untuk selokan drainase dan saluran air adalah -3,22%, item pekerjaan pasangan batu dengan mortar sebesar - 4,63%, item pekerjaan galian batu sebesar 75,23%, item pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebesar - 14,02%, dan item pekerjaan pasangan batu sebesar -5,78%.

2.             Analisa harga satuan dan perubahan keuntungan

a.         Dari uraian hasil analisa dan pembahasan diketahui bahwa, analisa harga satuan di pelaksanaan dan analisa harga satuan yang diestimasi dalam RAB memiliki perbedaan. Persentase perbedaan analisa harga satuan item pekerjaan galian untuk untuk selokan drainase dan saluran air adalah -7,57%, item pekerjaan pasangan batu dengan mortar sebesar - 13,84%, item pekerjaan galian batu sebesar 46,96%, item pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebesar 27,23%, dan item pekerjaan pasangan batu sebesar -11,06%.

b.        Perbedaan yang terjadi pada analisa harga satuan menyebabkan terjadinya perubahan keuntungan. Persentase perubahan keuntungan analisa harga satuan item pekerjaan galian untuk untuk selokan drainase dan saluran air adalah 24,29%, item pekerjaan pasangan batu dengan mortar sebesar - 38,42%, item pekerjaan galian batu sebesar 569,56%, item pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebesar


372,34%, dan item pekerjaan pasangan batu sebesar -10,56%.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

[1]       Ahmad, Firdaus dan Wasilah Abdullah. (2012). Akuntasi biaya. Jakarta: Selemba Empat).

[2]       Asyianto. (2005). Manajemen Produksi untuk Jasa Kontruksi. Edisi satu. Jakarta: Pradnya Paramita.

[3]       Ibrahim, Bachtiar. (1993). Rencana dan Estimate Real of Cost. Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.

[4]       Leki, Delfianus Seran. (2016). Analisis Keuntungan dan Kerugian Biaya Proyek Akibat Terjadinya Perubahan Koefisien


Berdasarkan Produksi Sumber Daya Tenaga Kerja dan Peralatan. (Skripsi, Universitas Katolik Widya Mandira).

[5]        Mangare, Jantje dan Pingkan Pratasis. (2016).   Faktor  Faktor  Penyebab eterlambatan pada Proyek Konstruksi dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi kasus di Manado Town Square III). Jurnal sipil Statistik, Vol 4 No 11. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/js s/article/view/13796

Soeharto, Imam. (1997). Manajemen


https://drive.google.com/file/d/1dVZXUlSIKKrAw5Cb8es9pc0sa8HlxSna/view?usp=sharing

ANALISIS PERBEDAAN ANALISA HARGA SATUAN ITEM PEKERJAAN PADA RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PELAKSANAAN

  ANALISIS PERBEDAAN ANALISA HARGA SATUAN ITEM PEKERJAAN PADA RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PELAKSANAAN (Studi Kasus : Proyek Pres...